Kereta api "ARGO BROMO ANGGREK"
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_GZ3SZoUFRoEIJgH4wo8b4f3v3WmShcoqiSGaIyFrtl5fAKtCbPQkfvXXhiGoBIT4Q2QfnOOx7KasrTZpLB35cXeMk9lk37IWGJzdt6QpKsweW2IU-HYMICoBfWJ1urr9SH816IQLsyg/s320/Argo-Anggrek_Alastuwa_02.jpg)
Kereta api ini mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997. Produk ini merupakan pengembangan (merek derivatif) dari KA Argo Bromo Anggrek JS-950 yang diresmikan pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari Teknologi Nasional, 12 Agustus 1995.
Nama Bromo diambil dari nama salah satu gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Panorama wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 m ini selain menyimpan makna ritual kultural dan religius juga menyajikan keindahan kawah dan keasrian alam lingkungannya yang membuat kawasan Gunung Bromo menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata utama turis domestik maupun mancanegara. Sebutan Anggrek digunakan untuk menandai adanya derivatif merek dari produk sebelumnya, sehingga warna eksterior kereta tersebut disesuaikan dengan panduan warna setangkai bunga anggrek.
Perjalanan Gambir - Surabaya Pasarturi sejauh 725 km melalui lintas Utara ditempuh dalam waktu kurang dari 10 jam. KA Argo Bromo Anggrek dengan kapasitas 400 kursi terdiri atas 8 rangkaian kereta kelas eksekutif dan dalam perjalanannya hanya berhenti di Jatinegara (arah Gambir), Cirebon, Pekalongan dan Semarang Tawang, Kereta api ini biasanya dinas ditarik lokomotif CC203.
KA Argo Bromo Anggrek menyediakan saranan hiburan selama dalam perjalanan berupa tayangan audio/video show (Show On Rail). Selain saranan hiburan penumpang dapat juga memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi.
Kereta api Argo Wilis dioperasikan pertama kalinya pada tanggal 8 November 1998. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu 11 jam dan selama dalam perjalanan hanya berhenti di Stasiun Cipeundeuy (berhenti luar biasa), Tasikmalaya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, dan Kertosono. Kereta api ini merupakan salah satu layanan eksekutif unggulan yang menghubungkan antara Kota Bandung dengan Kota Surabaya.
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif. Kata Wilis diambil dari nama Gunung Wilis yang memiliki ketinggian 2.169 m dari permukaan laut dan merupakan tataran pegunungan yang panjang dengan puncak tertingginya berada di kawasan Bajulan Nganjuk, Jawa Timur.
KA Argo Wilis dengan kapasitas angkut 200 seat (13 rangkaian kereta kelas eksekutif) menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari yang memungkinkan perjalanan menikmati indahnya panorama pengunungan di Bumi Parahyangan, Banyumas, Kali Serayu dan Kali ProgoKereta api "Gajayana"
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-IHm3gCGtECb9sMlkfypd194F3Sme2YY9MfVkMG5gb2XGN7TSSSRZ4dqwUUF6Wdnj7x6LkR8zxMV67b4A-R8KEkYqnX5nlEgJBN1YDZU5bT393x0T3O8FFhxwE9OzsYHwp2p-qKdSf94/s320/4090638989_6a0648d277.jpg)
Kereta api Gajayana diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 28 Oktober 1999. Sempat dirangkaikan dengan kelas bisnis pada awal pengoperasiannya.
Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun Blitar, Tulungagung, Kediri, Madiun, Solobalapan, Yogyakarta dan Purwokerto.
Sejak Oktober 2008 rangkaian Gajayana diubah menjadi kereta Argo.
Pasca Lebaran 2009, rangkaian KA Gajayana diubah menjadi seperti Pesawat (keluaran 2009) dan kereta Gajayana retrofit kini digunakan untuk KA Bangunkarta Eksekutif sejak 5 Desember 2009..
Read more: http://trik-tipsblog.blogspot.com/2010/11/cara-pasang-kotak-komentar-facebook-di.html#ixzz1PxvTjUtY Under Creative Commons License: Attribution Share Alike